olympic.or.id – Dua pria diduga sebagai pelaku copet ditangkap oleh massa aksi saat tengah menggelar demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka kemudian diamankan ke dalam pos keamanan gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dalam kejadian ini, dua peserta aksi, yang bernama Giat (60) dan Marbun (47), mengalami kehilangan handphone saat sedang antre untuk pembagian konsumsi.
” Baca Juga: Tips Memasak Nasi Goreng Lezat dari Seorang Koki “
Pengalaman Korban
Giat menyebutkan bahwa saat sedang antre untuk mengambil air, handphone-nya tiba-tiba hilang dari dalam tasnya. Dia mengungkapkan bahwa tidak hanya dirinya, namun banyak peserta aksi lainnya juga mengalami kehilangan barang serupa dalam waktu singkat. Sementara itu, Marbun juga menjadi korban pencopetan saat sedang antre untuk mendapatkan minuman. Dia mengaku bahwa handphone-nya hilang begitu saja tanpa disadarinya.
Kronologi Kehilangan
Marbun menjelaskan bahwa handphone-nya, yang disimpan di saku kanan celananya, hilang tanpa ia sadari saat sedang antre. Dia mengatakan bahwa tidak menyangka ada pencopet di tengah kerumunan massa aksi. Dalam kejadian tersebut, massa aksi marah dan mencoba menanggalkan pakaian kedua pria yang diduga sebagai pelaku. Namun, amukan massa ini dihentikan oleh petugas keamanan setempat.
Respons Terhadap Kejadian
Kedua pria yang diduga sebagai pelaku copet diamuk oleh massa aksi sebelum akhirnya diamankan. Respons massa terhadap tindakan pencurian ini menunjukkan rasa ketidaksenangan dan kekecewaan mereka terhadap perilaku kriminal di tengah-tengah aksi demo. Meskipun demikian, upaya penangkapan dan penanganan kasus tersebut dilakukan oleh petugas keamanan setempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi berlangsung.
” Baca Juga: Rekomendasi TWS, Earphone Berkabel ke Wireless “
Penanganan Kasus oleh Otoritas
Setelah diamankan oleh petugas keamanan, dua pria yang diduga sebagai pelaku copet kemungkinan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan pencurian di tengah-tengah aksi massa adalah serius dan menimbulkan kerugian bagi korban-korban yang menjadi sasaran. Oleh karena itu, pihak berwenang perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyelidiki kasus ini dan menegakkan hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan pribadi dan berhati-hati terhadap potensi kejahatan di lingkungan publik.
