Peluncuran INA Digital oleh Jokowi: Apa Fungsinya?

by
Jokowi

olympic.or.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan aplikasi super pemerintah yang dinamakan INA Digital pada Senin (27/5). Aplikasi ini dirancang untuk menyatukan ribuan aplikasi pelayanan publik yang tersebar di berbagai instansi pemerintah menjadi satu platform terpadu. Perum Peruri ditunjuk sebagai Govtech Indonesia yang akan memimpin integrasi layanan sistem pemerintahan digital mulai dari sekarang.

” Baca Juga: Kritik PSI Terhadap Penanganan Bullying Sekolah di Jakarta “

“Satu portal terintegrasi yang kita namakan INA Digital. Memang ini adalah tahap awal kita memulai, tetapi enggak apa-apa, saya kira migrasinya memang harus bertahap,” kata Jokowi saat peluncuran INA Digital di Istana Negara, Jakarta.

Fungsi dan Tujuan INA Digital

INA Digital adalah aplikasi yang dikelola oleh Perum Peruri dan akan mengintegrasikan berbagai layanan pemerintah dalam satu portal. Tujuannya adalah memudahkan akses bagi masyarakat serta meningkatkan interoperabilitas antar kementerian dan lembaga. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023. Peraturan ini menetapkan Peruri sebagai penyelenggara Aplikasi SPBE Prioritas.

Latar Belakang dan Pentingnya Integrasi

Jokowi menjelaskan bahwa selama ini digitalisasi pelayanan publik di Indonesia berjalan tanpa integrasi. Saat ini terdapat sekitar 27 ribu aplikasi yang dibuat oleh instansi pemerintah pusat dan daerah, yang mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, Jokowi menegaskan perlunya menghentikan pembuatan aplikasi dan platform baru, dan fokus pada integrasi melalui INA Digital.

Pengembangan Layanan Prioritas

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas, menyatakan bahwa INA Digital akan mengembangkan beberapa layanan prioritas secara terpadu. Dalam jangka pendek tahun 2024, Govtech akan mengembangkan sembilan layanan prioritas.

Baca Juga :   Nada Dering iPhone: Ungkapan Identitas dan Gaya Pribadi Anda

Layanan pertama adalah kartu tanda penduduk (KTP) yang tidak lagi dicetak, tetapi berupa identitas digital. Presiden Jokowi menginstruksikan agar semua KTP nantinya berbentuk digital ID yang dapat diakses melalui ponsel. Namun, bagi masyarakat yang belum memiliki ponsel, KTP cetak tetap bisa digunakan.

Layanan kedua adalah platform pertukaran data atau data exchange. Selama ini, setiap kementerian dan lembaga memiliki data yang banyak tetapi tidak saling bertukar, sehingga manfaatnya belum optimal untuk masyarakat.

Layanan ketiga adalah pembayaran digital atau digital payment, yang sebenarnya sudah berjalan di banyak kementerian/lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Layanan keempat adalah portal satu data untuk pelayanan publik. Jokowi meminta agar portal layanan publik tidak lagi sektoral per kementerian, tetapi berdasarkan kebutuhan masyarakat. Misalnya, layanan terkait cara melahirkan, menikah, dan asuransi harus langsung ke urusan masing-masing, tidak lagi dibagi per sektor.

Layanan kelima adalah portal administrasi pemerintahan, yang akan menyederhanakan sistem keuangan dan pemerintahan. Dengan ini, sistem pemerintahan tidak lagi memiliki banyak layanan, cukup satu layanan untuk semua.

Layanan prioritas lainnya dalam INA Digital adalah SIM online, bantuan sosial, layanan kesehatan, dan layanan pendidikan. Digitalisasi sembilan layanan ini diharapkan memberikan dampak yang sangat besar.

Implementasi dan Akses Masyarakat

Diharapkan, berbagai layanan seperti administrasi kependudukan, pengurusan SIM, STNK, paspor, hingga BPJS Kesehatan dapat dilakukan secara digital melalui satu aplikasi saja. Masyarakat hanya perlu satu login untuk mengakses berbagai layanan tersebut tanpa perlu fotokopi KTP lagi.

Meskipun INA Digital telah diluncurkan, aplikasi ini baru dapat diakses oleh masyarakat mulai September mendatang. Saat ini, INA Digital masih dalam masa uji coba. “Nanti mulai SSO [Single Sign-on], penggunaan INA Pass dan seterusnya ini rencana September,” kata Azwar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5).

Baca Juga :   Bank BRI Buka Jam Berapa

” Baca Juga: Mencoba Kamera Full-Frame: Pengalaman dan Hasil Foto “

Menurut penelusuran, aplikasi INA Digital belum tersedia di PlayStore maupun App Store dan belum ada situs resminya. Nantinya, setelah dapat diakses secara luas, publik dapat masuk dan mengakses sejumlah layanan yang ada di dalam super apps tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.