Skandal Gratifikasi dan TPPU, Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

by
Skandal Gratifikasi

olympic.or.id – Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh tengah menghadapi dakwaan menerima skandal gratifikasi dan melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait perkara kasasi Jawahirul Fuad. Dalam perkara ini, Gazalba diduga menerima gratifikasi dari Jawahirul Fuad. Pemilik usaha UD Logam Jaya yang terlibat dalam masalah hukum terkait pengelolaan limbah B3 tanpa izin. Gratifikasi senilai SGD 18 ribu atau sekitar Rp 200 juta diberikan oleh Jawahirul Fuad. Setelah Gazalba memvonis bebas dalam perkara kasasi Nomor 3679 K/PID.SUS-LH/2022.

” Baca Juga: Konstelasi Satelit Nasional Indonesia, Peningkatan Observasi Bumi “

Total Gratifikasi dan TPPU yang Diterima

Selain dari kasasi Jawahirul Fuad, Gazalba juga didakwa menerima gratifikasi dalam kasus peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaffar Abdul Gaffar, serta penerimaan lainnya sebesar SGD 1.128.000, USD 181.100, dan Rp 9.429.600.000 pada periode 2020-2022. Jumlah total gratifikasi yang diterima oleh Gazalba mencapai sekitar Rp 62 miliar, sementara total TPPU yang dilakukannya mencapai Rp 24 miliar.

Strategi Penyamaran dan Kelalaian dalam LHKPN

Jaksa juga mengungkap bahwa Gazalba membeli mobil Toyota Alphard untuk menyamarkan uang hasil gratifikasi, namun hanya melaporkan mobil Toyota Avanza dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Gazalba membeli Alphard tersebut pada Maret 2020 menggunakan nama kakak kandungnya, Edy Ilham Shooleh, namun tidak melaporkannya dalam LHKPN. Jaksa juga menyoroti kelalaian Gazalba dalam melaporkan aset dan penghasilannya dalam LHKPN dari tahun 2017 hingga 2021.

Rinciannya dalam LHKPN

Menurut LHKPN, Gazalba melaporkan penghasilan yang signifikan dari tahun 2017 hingga 2021, namun pengeluarannya juga cukup besar. Total penghasilan dalam lima tahun tersebut mencapai Rp 8.286.381.001, dengan total pengeluaran sekitar Rp 4.098.436.785. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sumber dan penggunaan uang yang tidak sesuai dengan laporan yang diajukan Gazalba.

Baca Juga :   BPOM RI Menyita Ribuan Kosmetik Ilegal dari Klinik Kecantikan

” Baca Juga: Pemeriksaan Kejiwaan Tarsum: Tanya Kondisi Korban “

Penyelesaian dan Implikasi Lebih Lanjut

Skandal gratifikasi dan TPPU yang melibatkan Gazalba Saleh menyoroti pentingnya transparansi dan integritas dalam lembaga peradilan. Dakwaan terhadapnya menimbulkan pertanyaan serius tentang praktik korupsi di dalam sistem peradilan, serta menggugah kesadaran akan perlunya reformasi dalam pemberantasan korupsi. Proses hukum terhadap Gazalba akan menjadi ujian bagi keadilan dan penegakan hukum di Indonesia.

No More Posts Available.

No more pages to load.