Pernyataan Djarot Saiful tentang Keterbukaan Persaingan Pilkada

by
Djarot Saiful

olympic.or.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa partainya tidak memiliki masalah dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution, mantan kader PDI-P, yang memutuskan untuk bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara (Sumut) 2024 melalui Partai Golkar. Namun, Djarot menekankan pentingnya menjalani persaingan secara jujur dan adil dengan pesaing lainnya.

” Baca Juga: Tolak Gencatan Senjata Israel-Hamas, Alasan dan Dampaknya “

Imbauan untuk Bersaing dengan Jujur dan Adil

Djarot mengimbau Bobby Nasution untuk bersaing secara jujur dan adil dalam Pilkada Sumut 2024, tanpa melakukan penyalahgunaan kekuasaan atau ‘abuse of power’. Meskipun Bobby sebelumnya telah berhasil dalam Pilkada Medan 2020 yang didukung oleh PDI-P, Djarot menegaskan bahwa persaingan politik harus berlangsung dalam kerangka aturan dan etika yang berlaku.

Kekhawatiran akan Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan

Djarot menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi dalam Pilkada Sumut 2024. Ia mencatat kunjungan berulang Presiden Jokowi ke Sumatera Utara dalam beberapa waktu belakangan, yang menurutnya menunjukkan indikasi intervensi politik dalam proses pemilihan. Djarot menekankan perlunya menghindari intervensi politik dan memastikan bahwa proses pemilihan berjalan secara adil dan transparan.

Harapan akan Sikap Negarawan dari Presiden Jokowi

Dalam mengungkapkan harapannya akan sikap negarawan dari Presiden Jokowi, Djarot Saiful Hidayat menegaskan pentingnya agar kepala negara tersebut. Bertindak sebagai figur yang adil dan tidak menggunakan kekuasaannya untuk memengaruhi hasil Pilkada Sumut 2024. Meskipun memahami bahwa presiden memiliki hak untuk melayani rakyatnya di mana pun. Djarot menekankan perlunya menjaga integritas dan keadilan dalam proses politik yang sedang berlangsung. Menurutnya, keterlibatan presiden dalam konteks politik lokal seperti Pilkada haruslah dilakukan dengan penuh pertimbangan. Akan dampaknya terhadap proses demokrasi dan stabilitas politik di daerah tersebut.

Baca Juga :   Sinergi Presiden: Konsep 'Presidential Club' Prabowo

Oleh karena itu, Djarot berharap bahwa Presiden Jokowi akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, dan keadilan. Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara. Dengan demikian, diharapkan bahwa keberadaan dan tindakan presiden dalam Pilkada Sumut 2024 akan memberikan contoh yang baik bagi semua pihak yang terlibat. Serta memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung secara fair dan bebas dari intervensi yang merugikan bagi proses demokrasi.

” Baca Juga: Prestasi Internasional BRI: Masuk Daftar 20 Bank Raksasa di Asia “

Penyebutan Calon Pasangan dan Persaingan Politik

Bobby Nasution disebut-sebut akan dipasangkan dengan Musa Rajekshah, atau yang lebih dikenal sebagai Ijeck, dalam Pilkada Sumut 2024. Sementara itu, mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga dilaporkan akan maju dalam Pilkada Sumut dengan dukungan dari PDI-P. Hal ini menunjukkan kompleksitas dan intensitas persaingan politik di Sumatera Utara menjelang Pilkada 2024.

No More Posts Available.

No more pages to load.