Mengenal Burung Kring-kring Bukit dan Habitatnya

by

Ada banyak jenis burung yang ditemui di Indonesia, salah satunya adalah Burung Kring-kring Bukit. Mungkin banyak yang masih asing mendengar namanya karena tidak banyak informasi burung yang didapatkan dari jenis ini.

Alasannya adalah karena di beberapa daerah memiliki nama yang berbeda. Bagi warga menyebutnya dengan Ili-ili, sedangkan di Muna disebut sebagai Burung Katuli. Lain halnya di Alfur yang lebih dikenal dengan nama Kuli-kuli.

Semua nama diatas merujuk pada satu jenis burung yang sama dan akan kita bahas tuntas pada kesempatan kali ini. Burung Kring-kring secara fisik hampir mirip Burung Nuri, yaitu mempunyai ekor bengkong yang cukup tebal.

Bagi yang baru bertemu, mungkin akan mengira bahwa dia adalah burung Nuri. Padalah jika diteliti lebih lanjut, ada beberapa hal yang membedakannya. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari kita simak bersama pada bab selanjutnya.

Ciri Khas Burung Kring-Kring Bukit

Pertama kita bahas ciri-ciri utamanya yang membedakan Burung Kring-Kring Bukit dengan Nuri. Burung ini memiliki ukuran sekitar 28 centimeter ketika usia dewasa. Di usia tersebut, bobot tubuhnya bisa mencapai 200 gram atau ada yang 250 gram.

Sebagian besar warnanya hijau, hanya di bagian penutup ekor yang sedikit kekuningan. Ada perbedaan antara jantan dan betina dalam hal warna bulunya. Betina hampir semuanya berwarna hijau. Sedangkan jantan ada beberapa warna di bagian tubuh lainnya.

Habitat

Setiap burung pastinya memiliki habitat asli sebagai tempat hidupnya. Demikian pula dengan Burung Kring-Kring Bukit yang kita bahas kali ini. Biasanya, burung ini mudah ditemui di daerah yang lembap, baik itu di pinggir sungai atau sawah.

Baca Juga :   Sony Perkenalkan Controller Project Leonardo untuk Membantu Pengguna Difabel Bermain PS5

Habitat asli sebenarnya di hutan atau dataran tinggi sekitar 2.000 Mdpl. Ada juga di kebun yang masih aktif ditanam karena di sana kondisinya lembap. Jika anda sedang berada di hutan atau perkebunan hijau, kemungkinan besar akan bertemu dengan burung cantik ini.

Makanan dan Perkembangbiakan

Mengenai makanannya, Burung Kring-Kring Bukit lebih menyukai mangga yang masih muda. Namun seringkali ditemui juga bahwa burung ini memakan biji-bijian dan bunga. Karena paruhnya yang tebal dan bengkong, mereka jarang memakan makanan di bawah.

Ketika sedang mencari makan tidak sendirian, melainkan secara berkelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari puluhan burung. Bahkan tidak jarang ditemui yang bergerombol hingga ratusan burung, jika lokasi makannya luas.

Ada keunikan dan ciri khas tersendiri ketika mencari makan. Burung hijau yang bersuara merdu ini seringkali terdengar berisik. Untuk perkembangbiakannya sendiri diperkirakan pada bulan Oktober jika hidup di alam liar.

Indonesia memiliki banyak spesies burung dengan berbagai karakteristiknya. Burung Kring-Kring Bukit hanya salah satu diantaranya yang juga bebas diperdagangkan. Namun untuk populasinya sendiri tidak terlalu banyak, jadi silahkan dirawat baik-baik.

No More Posts Available.

No more pages to load.